Posindependent.com | Lhokseumawe, 22 Juni 2025 – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang seringkali melupakan mereka yang lemah, Lembaga Sosial Acheh Future kembali menunjukkan bahwa kepedulian belum benar-benar punah. Lembaga yang dipimpin oleh Razali Yusuf, atau yang akrab disapa Cek Lie, terus mengemban misi mulia menyelamatkan anak-anak yatim dan putus sekolah dari kehilangan masa depan.
Tepat pada Minggu pagi, 22 Juni 2025, Acheh Future kembali menjemput enam anak yatim dari pelosok Aceh untuk diantar ke dayah, tempat mereka akan menimba ilmu agama dan akhlak. Mereka berasal dari berbagai daerah terpencil, ada yang dari Geulumpang Payong, Meurbo Puntong, Cibrek Baroh, Meunasah Blang, Meunasah Asan, hingga Seuneubok Pidie. Masing-masing memiliki cerita hidup yang pilu, namun kini mereka dipersatukan oleh satu harapan, menjadi santri.
Anak-anak tersebut kini telah dititipkan ke Dayah Babur Ridha Al Aziziyah, cabang dari Dayah MUDI Mesra yang berlokasi di Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Sebelumnya, puluhan anak lain juga sudah lebih dulu diantar ke Dayah Baitul Huda Al Aziziyah, Paya Naden.
“Kami bukan hanya mengantar mereka ke pesantren, tapi ke jalan baru menuju masa depan yang lebih baik. Mereka tidak hanya butuh makan dan pakaian, tapi butuh pendidikan dan lingkungan yang mendidik hati,” ujar Cek Lie dalam pesannya yang disampaikan dengan penuh keikhlasan.
Apa yang dilakukan Acheh Future bukanlah kegiatan seremonial. Mereka turun langsung ke rumah-rumah, menjemput anak-anak yang selama ini hidup dalam keterbatasan, bahkan nyaris tak terlihat oleh mata publik. Anak-anak ini sebelumnya tidak bersekolah, hidup tanpa pendampingan yang cukup, dan terancam menjadi korban dari lingkaran kemiskinan dan kebodohan.
Lebih dari sekadar aksi satu kali, Cek Lie juga menyampaikan bahwa pihaknya akan kembali menjemput tujuh anak yatim dari Aceh Tenggara pada bulan Juli mendatang. Tim Acheh Future telah melakukan survei langsung ke rumah anak-anak tersebut. Dalam video yang diterima lembaga, tampak jelas keinginan kuat dari para anak untuk belajar dan hidup dalam suasana dayah.
“Mereka bilang, kami siap menjadi santri sampai jadi guru. Mereka hanya minta dijemput, minta diselamatkan. Bagaimana hati ini tidak tergugah?” ungkap Cek Lie dengan suara yang nyaris bergetar.
Acheh Future membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam gerakan ini, baik berupa informasi, bantuan materi, maupun tenaga. Cek Lie juga mengajak masyarakat untuk menyebarkan informasi ini agar semakin banyak anak yang bisa dibantu.
“Setiap anak yatim adalah amanah Allah. Jangan biarkan mereka hilang dari masa depan hanya karena tidak ada yang peduli. Kami siap datang, kami siap jemput mereka,” tegasnya.***
Komentar