Berita Ekonomi & Bisnis Nasional

Menkeu Purbaya Dorong Optimisme Ekonomi Lewat Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara

Menkeu Purbaya, ekonomi nasional, dana Himbara, kebijakan fiskal, pertumbuhan ekonomi, Kemenkeu, IHSG, likuiditas bank, kebijakan moneter
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa paparkan kebijakan dana Rp200 triliun ke Bank Himbara untuk dorong optimisme ekonomi Indonesia. Dok/Menkeu

Jakarta | Posindependent.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya membangun ekspektasi positif sebagai strategi menghadapi tekanan ekonomi global yang kian kompleks. Pemerintah menyalurkan Rp200 triliun ke Bank Himbara untuk memperkuat optimisme pelaku usaha dan masyarakat terhadap stabilitas ekonomi nasional.

Purbaya menjelaskan, langkah ini bukan sekadar kebijakan finansial, tetapi juga sinyal kuat kepada pasar bahwa pemerintah serius menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Ketika masyarakat yakin ekonomi bagus, bisnis akan ekspansi dan konsumen akan belanja. Jadi saya umumkan waktu itu bukan untuk gaya-gayaan, tetapi membangun ekspektasi positif,” ujar Menkeu pada Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (28/10).

Prosesi Khidmat Iringi Keberangkatan Jamaah Umrah Kloter 58 Bir Ali di Lhokseumawe

Menurutnya, strategi tersebut dirancang agar roda ekonomi bergerak dari sisi psikologis maupun fundamental. Pemerintah menilai kepercayaan publik adalah modal utama untuk menahan dampak perlambatan ekonomi global.

Penyaluran Dana Harus Tepat Sasaran

Menkeu menekankan bahwa penyaluran dana Rp200 triliun ke Bank Himbara wajib dilakukan secara hati-hati dan sesuai ketentuan. Pemerintah mengatur mekanisme agar tidak terjadi distorsi di pasar valuta asing maupun konsentrasi kredit di kelompok usaha besar.

“Kita minta perbankan yang terima dana itu jangan kasih ke konglomerat dan jangan beli dolar, karena itu bisa melemahkan rupiah,” tegas Purbaya.

Rakor Kemenimipas 2025 Perkuat Kendali Kinerja dan Tata Kelola Kanwil di Seluruh Indonesia

Meski begitu, pemerintah tidak akan ikut campur langsung dalam keputusan kredit di lapangan. Menkeu menilai, bank memiliki kemampuan untuk menyalurkan dana secara efektif ke sektor produktif seperti UMKM, manufaktur, dan infrastruktur.

Mendorong Likuiditas dan Sektor Riil

Pemerintah juga meminta Bank Sentral agar tidak menyerap kembali dana tersebut. Kebijakan ini dirancang agar likuiditas benar-benar mengalir ke sektor riil dan mendorong kompetisi positif antarbank.

Menkeu optimistis, kebijakan ini akan menurunkan suku bunga pinjaman, menekan bunga deposito, dan menggerakkan masyarakat untuk berinvestasi serta berbelanja. Dengan begitu, ekonomi nasional dapat berputar lebih cepat dan stabil.

Jihan Nurlela Resmi Pimpin PKDL 2025–2030, Lampung Perkuat Dukungan bagi Disabilitas

Kebijakan tersebut sudah menunjukkan hasil positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat dikhawatirkan melemah, justru menguat signifikan setelah pengumuman kebijakan likuiditas ini.

“Pelaku pasar itu cerdas. Mereka menganalisa setiap kebijakan dan mengubah portofolio sesuai ekspektasi,” ujar Menkeu menutup pernyataannya.***

Dapatkan pengalaman membaca berita yang lebih cepat dan praktis bersama PosIndependent. Ikuti saluran resmi kami di WhatsApp Channel disini untuk menerima notifikasi berita pilihan setiap hari.

Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 255 Kg Ganja, Dua Kurir Aceh Ditangkap di Karo
× Advertisement
× Advertisement