SURABAYA | Posindependent.com – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, tampil memukau sebagai pemateri utama dalam Knowledge Management Forum (KMF) 2025 yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Ballroom Hotel VASA, Surabaya, Selasa 28 Oktober 2025.
Forum bertema “Menuju Kota Berkelanjutan Melalui Penerapan Transisi Energi di Bangunan Gedung”ini dibuka oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Ir. Diana Kusumastuti dan dihadiri para wali kota, akademisi, serta praktisi pembangunan berkelanjutan dari seluruh Indonesia.
Wamen PUPR dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan kota berkelanjutan. Ia menyebut, sektor bangunan menyumbang lebih dari sepertiga total emisi karbon dunia, sehingga penerapan konsep green building dan efisiensi energi menjadi langkah strategis dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
“Pemerintah telah menetapkan arah kebijakan melalui PP Nomor 16 Tahun 2021 dan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2023. Prinsipnya, setiap pembangunan gedung wajib mengedepankan konservasi energi, efisiensi air, dan pemanfaatan material ramah lingkungan,” tegas Diana.
Illiza: Kota Kecil Bisa Berkontribusi Besar untuk Bumi
Dalam sesi City Sharing Session, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal tampil sebagai pembicara pertama dengan presentasi berjudul “Low Carbon Model Town (LCMT) melalui Infrastruktur Bangunan Hijau dan Platform Manajemen di Kota Banda Aceh.”
Illiza menjelaskan langkah konkret Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menurunkan emisi karbon, di antaranya melalui retrofitting gedung pemerintah, penerapan PLTS atap, serta revisi kebijakan daerah menuju penerapan bangunan hijau secara menyeluruh.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kota kecil seperti Banda Aceh pun bisa berkontribusi besar bagi bumi. Penerapan Low Carbon Model Town bukan sekadar soal teknologi energi, tapi juga perubahan perilaku dan kesadaran kolektif untuk menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai ibadah,” ujar Illiza.
Kolaborasi Internasional Dukung Banda Aceh Menuju Kota Hijau
Illiza memaparkan bahwa Banda Aceh terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk KOICA Korea Selatan, Toyama City Jepang, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kolaborasi ini fokus pada studi kelayakan energi bersih serta rencana pembangunan Banda Aceh Academy pusat pembelajaran dan inovasi berkonsep green building pertama di Aceh.
Usai sesi pemaparan, Illiza menyerahkan souvenir cenderamata kepada Wamen PUPR Diana Kusumastuti sebagai bentuk apresiasi atas dukungan Kementerian PUPR terhadap upaya pemerintah daerah mewujudkan pembangunan kota hijau dan berkelanjutan.
KMF APEKSI 2025: Wadah Berbagi Inovasi Kota Berkelanjutan
Forum KMF APEKSI 2025 menghadirkan berbagai narasumber lintas sektor, di antaranya Wali Kota Magelang Damar Prasetyono, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, serta Dr. Johannes Anhorndari GIZ Indonesia/ASEAN yang memaparkan strategi dekarbonisasi industri di kawasan ASEAN.
Hadir pula Alwis Rustam, Direktur Eksekutif APEKSI, bersama para praktisi seperti Yadi Krisnadi dari Ecobuild Green Building Consultant dan Deka Triwibowo dari Ikatan Ahli Bangunan Gedung Hijau Indonesia (IABHI).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pemimpin kota untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan menuju transisi energi berkelanjutan dan pengembangan kota hijau masa depan.
Melalui partisipasinya di Forum APEKSI 2025, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamalmenegaskan komitmen pemerintah kota dalam mengawal perubahan menuju Banda Aceh rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan, sebuah visi besar yang sejalan dengan agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045.***
Dapatkan pengalaman membaca berita yang lebih cepat dan praktis bersama PosIndependent. Ikuti saluran resmi kami di WhatsApp Channel disini untuk menerima notifikasi berita pilihan setiap hari.


