Jakarta | Posindependent.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menghadiri Rapat Evaluasi APBN 2025 bersama Komisi V DPR RIdi Senayan, Rabu 12 November 2025.
Dalam rapat tersebut, Mendes Yandri melaporkan penyerapan anggaran hingga 10 November 2025 baru mencapai 63,05 persen. Ia menjelaskan bahwa sekitar Rp288 miliar anggaran masih terblokir, menjadi salah satu penyebab rendahnya realisasi.
“Masih ada Rp288 miliar anggaran yang belum bisa digunakan karena masih terblokir,” ujar Yandri dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi V DPR Lazarus.
Yandri menegaskan, meski menghadapi kendala administratif, Kemendes PDTT tetap fokus mempercepat pembangunan desa, terutama terkait infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan akses pendidikan.
Desa Masih Gelap, Pemerintah Fokus Percepat Listrik dan Internet
Mendes Yandri mengungkapkan bahwa masih banyak desa di Indonesia yang belum teraliri listrik.Kondisi ini, kata dia, sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan tengah dibahas dalam Sidang Kabinet.
Ia menyatakan optimistis seluruh desa di Indonesia akan memiliki akses listrik dalam periode pemerintahan Prabowo.
Selain itu, Kemendes PDTT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)untuk memperluas jaringan internet di kawasan pedesaan.
“Untuk sementara, kami prioritaskan desa-desa ekspor. Jika anggota Komisi V punya desa binaan, bisa dikolaborasikan,” kata Yandri.
Program Satu Desa Satu PAUD, Tantangan Lahan Jadi Hambatan
Dalam kesempatan yang sama, Mendes Yandri juga memaparkan program satu desa satu PAUD. Ia menjelaskan bahwa program tersebut digagas untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di tingkat desa.
Kemendes PDTT menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) untuk mewujudkan target tersebut. Namun, Yandri mengakui ada tantangan besar di lapangan.
“Kendalanya pada lahan. Minimal dibutuhkan 1.000 meter tanah untuk satu PAUD,” ujarnya.
Yandri menegaskan bahwa pembangunan desa tidak bisa berjalan secara sektoral. Ia mendorong sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar seluruh program dasar dapat dinikmati masyarakat desa secara merata.
Dalam rapat tersebut, Sekjen Kemendes Taufik Madjid turut mendampingi Yandri bersama Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kemendes PDTT.
Kemendes PDTT terus memperkuat komitmen untuk membangun desa berdaya saing melalui percepatan infrastruktur dasar, pendidikan, dan digitalisasi. Langkah sinergis lintas kementerian diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan hingga pelosok negeri.***
Dapatkan pengalaman membaca berita yang lebih cepat dan praktis bersama Pos Independent. Ikuti saluran resmi kami di WhatsApp Channel disini untuk menerima notifikasi berita pilihan setiap hari.


