Posindependent.com | Banda Aceh, 8 Juni 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah Aceh mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sejumlah wilayah Provinsi Aceh.
Peringatan ini dirilis Sabtu sore pukul 15.25 WIB dan mulai berlaku sejak pukul 15.35 WIB. Cuaca ekstrem ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga sambaran petir. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan bencana.
Wilayah Terdampak
BMKG mencatat sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami dampak langsung cuaca ekstrem, meliputi:
- Kabupaten Aceh Barat: Kaway XVI, Sungai Mas, Woyla, Samatiga, Bubon, Arongan Lambalek, Woyla Barat, Woyla Timur, Panton Reu.
- Kabupaten Aceh Besar: Lhoong, Pulo Aceh, Kota Jantho, Cot Glie, Leupung.
- Kabupaten Aceh Jaya: Teunom, Krueng Sabee, Setia Bhakti, Sampoiniet, Jaya, Panga, Indra Jaya, Darul Hikmah, Pasie Raya.
- Kota Sabang: Sukakarya, Sukajaya.
Potensi cuaca ekstrem juga diperkirakan meluas ke wilayah lain, antara lain:
- Aceh Besar: Lhoknga, Indrapuri, Sukamakmur, Darul Imarah, Peukan Bada, Simpang Tiga, Darul Kamal.
- Kota Banda Aceh: Kuta Alam, Meuraxa, Syiah Kuala, Kuta Raja, Banda Raya, Jaya Baru.
BMKG: Warga Diminta Waspada, Tidak Panik
Kepala Stasiun BMKG Aceh mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca yang memburuk sewaktu-waktu. “Kami mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah. Segera cari tempat perlindungan jika turun hujan lebat dan muncul kilat atau petir,” katanya.
Selain risiko petir dan angin kencang, masyarakat juga diminta mewaspadai dampak sekunder seperti genangan air, longsor di daerah perbukitan, dan pohon tumbang akibat angin kuat.
Peringatan untuk Wilayah Pesisir dan Tips Hadapi Cuaca Ekstrem
BMKG juga mengingatkan masyarakat pesisir dan nelayan agar waspada terhadap kemungkinan gelombang tinggi dan cuaca laut yang kurang bersahabat. Pengguna transportasi laut diminta tidak memaksakan pelayaran jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.
“Keselamatan harus menjadi prioritas. Jika cuaca memburuk, lebih baik tunda perjalanan laut demi menghindari risiko besar,” ujar BMKG.
Untuk mengurangi risiko dan dampak akibat cuaca ekstrem, BMKG menyarankan sejumlah langkah antisipatif:
- Hindari berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan dan petir.
- Cabut peralatan listrik yang tidak digunakan untuk mencegah arus pendek.
- Periksa kondisi atap dan saluran air rumah agar tidak bocor atau tersumbat.
- Simpan nomor darurat untuk menghubungi pihak berwenang jika terjadi bencana.
Ikuti terus informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik situs web, media sosial, atau aplikasi mobile.
Cuaca Tidak Menentu, Tetap Ikuti Informasi Resmi
BMKG menegaskan bahwa kondisi cuaca dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan cuaca dan tidak hanya mengandalkan prakiraan harian. Pemerintah daerah juga diharapkan aktif berkoordinasi dalam upaya mitigasi bencana.
Informasi resmi dan pembaruan cuaca terkini dapat diakses melalui situs www.bmkg.go.id atau aplikasi BMKG yang tersedia di ponsel pintar.***
Komentar