Education

CiSAH Bangkitkan Kesadaran Sejarah Islam di Tengah Generasi Muda Aceh

CiSAH, Samudra Pasai, Sejarah Aceh
Tgk. H. Hamdani Salami menyampaikan Jika anak-anak kita sibuk dengan dunia modern tanpa mengenal jati diri, maka akar kita akan rapuh. Sosialisasi ini menjadi pengingat agar kita tidak lupa dari mana kita berasal. Dok/CiSAH

Lhokseumawe | Posindependent.com – Riwayat kejayaan Samudra Pasai kembali bergema di tengah-tengah para santri Dayah Ar-Raudhah, Gampong Blang Weu Panjoe, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Melalui kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Sejarah Islam pada Rabu, 20 Agustus 2025, ratusan santri diajak menyelami kembali akar peradaban yang pernah menjadi mercusuar Islam di Asia Tenggara.

Acara yang menghadirkan lebih dari 500 peserta dari Aceh maupun daerah lain di Indonesia itu dipimpin langsung oleh Pimpinan Dayah, Tgk. H. Hamdani Salami, dengan Center for Information of Sumatra Pasai Heritage (CiSAH) sebagai pemateri utama.

Sukarna Putra, peneliti sejarah Islam dari CiSAH, menekankan bahwa generasi muda Aceh tidak boleh melupakan akar sejarahnya.

Semangat Cut Nyak Meutia Hidup Kembali di Aceh Utara, Ini Pesan Asisten I Setda untuk Pemuda

“Samudra Pasai bukan hanya catatan kebanggaan, tetapi juga warisan yang menuntut tanggung jawab. Nilai-nilai peradaban Islam harus dihidupkan kembali agar menjadi suluh kehidupan bangsa,” tegasnya.

Dukungan kegiatan ini juga datang dari Badan Pembinaan Keislaman dan Keulamaan Wilayah I (BPKW I), yang menilai penguatan literasi sejarah melalui pendidikan agama sangat penting dalam membentuk jati diri generasi penerus.

BEM Unimal Luncurkan Program Smart Minapadi: Integrasi IoT dan Energi Terbarukan untuk Pertanian Berkelanjutan

Menurut Tgk. H. Hamdani Salami, keberadaan dayah sejatinya bukan hanya mencetak kader ulama, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sejarah.

“Jika anak-anak kita sibuk dengan dunia modern tanpa mengenal jati diri, maka akar kita akan rapuh. Sosialisasi ini menjadi pengingat agar kita tidak lupa dari mana kita berasal,” katanya.

Kehangatan suasana dan antusiasme para santri menjadi penanda bahwa kesadaran sejarah masih hidup di hati generasi muda Aceh. Melalui kegiatan ini, CiSAH dan Dayah Ar-Raudhah berharap lahir gerakan kolektif untuk merawat dan melestarikan kejayaan Samudra Pasai sebagai pondasi peradaban bangsa di masa depan.***

Menapaki Jalan Ilmu dengan Hati yang Bersih: Pesan Abi untuk Santri Baru

× Advertisement
× Advertisement