LAMPUNG TIMUR | Posindependent.com – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmennya untuk melestarikan budaya Lampung saat menghadiri upacara adat Cangget Turun Mandei, bagian dari prosesi Begawi, yang digelar oleh Dewan Penyimbang Adat (Perwatin) Kedaton Buay Nuat di Desa Kedaton, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur, Jumat 10 Oktober 2025.
Kedatangan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal bersama Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadidisambut hangat oleh para penyimbang dan masyarakat adat. Suasana penuh keakraban terasa sejak awal acara, menandakan kuatnya hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat Lampung.
Dalam sambutannya, perwakilan tuan rumah menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas perhatian Pemerintah Provinsi Lampung terhadap pelestarian tradisi leluhur. Mereka menilai kehadiran Gubernur menjadi bentuk nyata dukungan terhadap keberlanjutan adat dan budaya Lampung.
Pelestarian Budaya Sebagai Identitas Daerah
Gubernur Mirza menilai kegiatan adat Cangget Turun Mandei merupakan simbol keteguhan masyarakat Lampung dalam menjaga warisan leluhur. Tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini, kata dia, menjadi cermin tanggung jawab dan kecintaan masyarakat terhadap identitas budaya di tengah arus modernisasi.
“Di tengah pergolakan zaman, kita tetap kukuh menjaga adat istiadat. Ini bukan sekadar seremonial, karena di dalamnya terkandung filosofi tentang perubahan status sosial dan penghormatan kepada leluhur,” ujar Gubernur Mirza.
Ia menegaskan, pelestarian adat tidak sekadar menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat karakter dan jati diri daerah. Menurutnya, kemajuan daerah tidak hanya diukur dari sisi ekonomi dan infrastruktur, melainkan dari kemampuan masyarakat menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun.
Dukungan Pemerintah untuk Kegiatan Adat dan Generasi Muda
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan adat, festival budaya, dan pembinaan generasi muda. Langkah ini diambil sebagai strategi menjaga kesinambungan nilai luhur serta menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya Lampung.
“Percuma daerah kita maju jika kehilangan identitas. Adat dan budaya adalah fondasi tempat Lampung tumbuh, sekaligus pembeda yang menjadikan kita berkarakter dan bermartabat,” tegasnya.
Acara adat ditutup dengan penampilan Tari Ngigel, sebuah tarian sakral yang sarat makna penghormatan. Dalam momen tersebut, Gubernur Mirza turut menari bersama para penyimbang dan masyarakat adat. Tindakan itu menjadi simbol apresiasi dan rasa hormat terhadap kekayaan budaya Lampung yang terus dijaga kelestariannya.
Dapatkan pengalaman membaca berita yang lebih cepat dan praktis bersama PosIndependent. Ikuti saluran resmi kami di WhatsApp Channel disini untuk menerima notifikasi berita pilihan setiap hari.


