Posindependent.com | LHOKSUKON – Semangat, harapan, dan tanggung jawab besar mewarnai pelepasan kontingen IKAPTK Aceh Utara yang akan berlaga di ajang Liga Pamong Aceh 2025. Acara pelepasan yang berlangsung khidmat itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi, S.I.Kom, atau yang akrab disapa Bang Panyang, di halaman Kantor Bupati Aceh Utara, Landing Lhoksukon, Selasa sore 24 Juni 2025.
Kontingen yang terdiri dari 22 orang, termasuk peserta dan ofisial, akan mengikuti serangkaian kegiatan di Aceh Tamiang dari 25 hingga 27 Juni 2025. Tak hanya untuk bertanding dalam kompetisi olahraga antar pamong praja, tim juga mengemban misi strategis: berpartisipasi dalam forum diskusi ilmiah bertema “Dampak Pembangunan Jalan Tol terhadap Ekonomi Masyarakat dan Pemerintah Aceh.”
Ketua tim Meuligoe Panglima FC, Saifuddin, dalam laporannya menyatakan kesiapan penuh kontingen dalam dua arena sekaligus: arena fisik dan arena gagasan.
“Kami berangkat dengan semangat kebersamaan, siap bertanding dengan sportif, dan siap menyuarakan pemikiran yang membangun dalam forum ilmiah. Ini adalah tanggung jawab moral kami sebagai pamong,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bang Panyang dalam arahannya mengingatkan pentingnya menjaga marwah daerah. “Tugas kalian bukan hanya mencetak gol di lapangan, tapi juga mencetak pengaruh di ruang diskusi. Tunjukkan bahwa pamong Aceh Utara hadir bukan sekadar berlaga, tapi juga berpikir dan peduli akan masa depan Aceh,” tegasnya.
Dengan nada haru, ia mengungkapkan keinginannya untuk mendampingi langsung tim, namun harus tetap menjalankan tugas pemerintahan yang tidak dapat diwakilkan
“Saya ingin ikut bersama kalian, tapi tugas di sini memanggil. Doa dan semangat saya akan selalu bersama kalian. Bertandinglah dengan penuh semangat, dan pulanglah membawa kebanggaan,” pesan Bang Panyang disambut tepuk tangan hadirin.
Tema diskusi ilmiah tahun ini dinilai sangat relevan. Jalan tol adalah simbol kemajuan infrastruktur, namun pertanyaannya lebih dalam: apakah pertumbuhan itu juga membawa keadilan ekonomi bagi masyarakat di sekitar? Di sinilah peran para pamong ditantang, untuk berpikir, menyuarakan, dan mencari solusi.
Keikutsertaan IKAPTK Aceh Utara dalam Liga Pamong Aceh 2025 bukan semata soal olahraga, tetapi juga tentang identitas pamong yang berpikir dan bertindak untuk rakyat. Mereka bukan hanya membawa bola, tapi juga membawa suara.***
Komentar