Jakarta | PosIndependent.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus memperkuat upaya memutus rantai kemiskinan antargenerasi dengan menghadirkan Sekolah Rakyat, program sekolah gratis berasrama yang membuka peluang pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Program ini dirancang agar anak-anak memperoleh pendidikan layak, karakter kuat, dan keterampilan hidup (life skill) yang akan mengantarkan mereka pada masa depan yang mandiri.
“Sekolah Rakyat Kemensos adalah program strategis nasional untuk memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan. Semua anak Indonesia harus bisa bersekolah, tanpa terkecuali, dan di sinilah negara hadir menjemput bola bagi mereka yang tidak mampu,” ujar Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo di Kantor Kemensos, Jumat 31 Oktober 2025.
Pendidikan Gratis dengan Pendampingan 24 Jam
Agus Jabo menjelaskan, Sekolah Rakyat mengusung konsep sekolah berasrama dengan fasilitas lengkap, seperti ruang belajar, asrama, dapur, laboratorium, perpustakaan, ruang makan, dan pelatihan vokasi.
Selama 24 jam, peserta didik mendapatkan pendampingan dari guru, wali asuh, dan tenaga kependidikan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing karakter. Kurikulum mencakup kemampuan akademik, pembentukan karakter, serta pelatihan keterampilan hidup.
“Presiden ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap cerdas, berkarakter, dan terampil. Bila mereka belum ingin kuliah, mereka bisa langsung bekerja untuk membantu keluarga,” jelas Agus Jabo.
Ia menegaskan, keberhasilan program sangat bergantung pada dedikasi para guru dan wali asramayang berperan sebagai pembimbing sekaligus pengganti orang tua di lingkungan sekolah.
Kisah Haru: Sekolah Rakyat Bangkitkan Harapan Kaum Ibu
Agus Jabo mengisahkan seorang ibu di Temanggung, Jawa Tengah, yang terharu karena anaknya bisa kembali bersekolah berkat Sekolah Rakyat Kemensos. Dengan penghasilan hanya Rp900 ribu per bulan, sang ibu sempat pasrah tidak mampu melanjutkan pendidikan anaknya setelah SMP.
Namun, ketika program Sekolah Rakyat dibuka, harapan itu bangkit. Ia bahkan menangis dan bersujud di kaki Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebagai ungkapan syukur. “Bagi keluarga seperti itu, Sekolah Rakyat adalah jembatan menuju cita-cita,” tutur Agus Jabo.
Ia berpesan kepada para siswa agar memanfaatkan kesempatan emas ini dengan semangat tinggi, disiplin, dan keberanian. “Jangan menyerah. Kalian adalah bukti hadirnya negara untuk rakyat kecil,” pesannya.
Tantangan dan Kolaborasi Lintas Sektor
Meski dilengkapi fasilitas modern dan tenaga pendidik mumpuni, Sekolah Rakyat tetap menghadapi tantangan dalam membentuk karakter anak-anak dari latar belakang sosial sulit. Namun, perubahan positif mulai terlihat.
“Anak-anak yang dulu pemalu kini berani berbicara. Yang dulu kurus kini sehat dan percaya diri. Ini bukti kerja keras para guru, wali asrama, dan tim pendamping,” ungkapnya.
Program ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, TNI, kementerian terkait, dan sektor swasta. “Sekolah Rakyat adalah inisiatif nasional lintas sektor. Unsur TNI berperan mendampingi dan menjaga kedisiplinan, bukan mengajar. Tujuannya agar suasana belajar tetap kondusif,” jelas Agus Jabo.
Visi Presiden Prabowo: Bangun Generasi Berdikari dan Berdaulat
Agus Jabo menegaskan, Sekolah Rakyat Kemensos merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia yang berdikari, berdaulat, dan sejahtera.
“Presiden bertekad menjadikan Indonesia kuat dan makmur. Tapi itu hanya bisa terwujud jika semua elemen bangsa bersatu,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh pejabat pusat dan daerah memahami arah kebijakan Presiden dan mewujudkannya dalam tindakan nyata.
“Kita harus solid. Kabinet dan pemerintah daerah harus satu visi agar rakyat segera merasakan hasil kerja pemerintah,” tutup Agus Jabo.***
Dapatkan pengalaman membaca berita yang lebih cepat dan praktis bersama PosIndependent. Ikuti saluran resmi kami di WhatsApp Channel disini untuk menerima notifikasi berita pilihan setiap hari.


