Aceh Utara | Posindependent.com – Sejumlah jurnalis nasional melakukan aksi yang jarang terlihat, mereka turun langsung ke tanah, menanam pohon di halaman Kantor BRA Aceh Utara pada Jumat 14 November 2025. Aksi ini membuat banyak pihak penasaran, karena para jurnalis biasanya hadir membawa kamera dan mikrofon, bukan bibit pohon dan cangkul.
Namun hari itu berbeda. Para jurnalis memilih menyampaikan pesan dengan cara paling sunyi, tanpa konferensi pers, tanpa headline, melainkan melalui penanaman pohon jurnalis Aceh sebagai simbol bahwa damai Aceh harus dirawat dengan tindakan nyata, bukan hanya kata-kata.
Momen tersebut berubah menjadi pengingat kuat bahwa perdamaian pasca-MoU Helsinki tidak boleh hanya menjadi cerita masa lalu. Ia harus terus tumbuh, seperti pohon yang membutuhkan air, tanah, dan kepedulian.
Aksi Tanpa Panggung, Pesan Menggema: Inilah Peran Media
Para jurnalis yang terlibat, seperti Saiful (MDA TV One), Muhammad Jafar (MNC TV), dan Alcapone (Lintasmedia), bekerja bahu-membahu menanam bibit pohon. Pihak BRA Aceh Utara menyambut antusias aksi yang tidak mereka duga sebelumnya.
Ketua BRA Aceh Utara, Kamaruddin, menyebut aksi itu lebih kuat dari liputan apa pun. “Perdamaian Aceh hidup karena kita menjaganya. Rekan-rekan jurnalis hari ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya menulis, tetapi juga bertindak,” ujarnya.
Muhammad Jafar, salah satu jurnalis senior yang hadir, mengatakan bahwa pohon yang mereka tanam adalah metafora paling jujur tentang damai Aceh.
“Kalau pohon tidak kita rawat, ia mati. Begitu juga perdamaian. Ia perlu dipelihara setiap hari,” tegasnya.
Jafar mengajak seluruh pihak memperkuat kesadaran kolektif bahwa damai Aceh tidak boleh diabaikan. “Kita harus merawatnya bersama. Tanpa itu, semuanya bisa rapuh,” tambahnya.
Aksi penanaman pohon jurnalis Aceh tersebut sekaligus menjadi momen refleksi, media bukan hanya merekam peristiwa, tetapi juga bisa menjadi bagian dari perubahan sosial.
Penanaman pohon di kantor BRA lembaga yang menaungi mantan kombatan dan korban konflik menegaskan bahwa rekonsiliasi bukan lagi konsep, melainkan gerakan nyata.
Langkah kecil ini mengirim pesan besar bahwa perdamaian Aceh harus diteruskan, dijaga, dan diwariskan.***
Dapatkan pengalaman membaca berita yang lebih cepat dan praktis bersama Pos Independent. Ikuti saluran resmi kami di WhatsApp Channel disini untuk menerima notifikasi berita pilihan setiap hari.


